SALOMO

Salomo (Ibrani, שלמה - SYELOMOH) adalah Raja ke-3 Israel (± 971-931 sM). Anak Daud dari Betsyeba (2 Samuel 12:24). Ia adalah raja Israel pertama berdasarkan garis keturunan. Ia adalah Anak Daud dari Batsyeba :


* 2 Samuel 12:24
LAI TB, Kemudian Daud menghibur hati Batsyeba, isterinya; ia menghampiri perempuan itu dan tidur dengan dia, dan perempuan itu melahirkan seorang anak laki-laki, lalu Daud memberi nama Salomo kepada anak itu. TUHAN mengasihi anak ini
KJV, And David comforted Bathsheba his wife, and went in unto her, and lay with her: and she bare a son, and he called his name Solomon: and the LORD loved him.
Hebrew,
וַיְנַחֵם דָּוִד אֵת בַּת־שֶׁבַע אִשְׁתֹּו וַיָּבֹא אֵלֶיהָ וַיִּשְׁכַּב עִמָּהּ וַתֵּלֶד בֵּן וַיִּקְרָא אֶת־שְׁמֹו שְׁלֹמֹה וַיהוָה אֲהֵבֹו׃
Translit, VAYENAKHEM DAVID 'ET BAT-SYEVA 'ISYTO VAYAVO 'ELEYHA VAYISYKAV 'IMA VATELED BEN VAYIQRA 'ET-SYEMO SYELOMOH VAYEHOVAH 'AHEVO


ידידיה - YEDIDYAH adalah nama yang diberikan kepada Salomo melalui nabi Natan. Dari kata ידיד - YEDID, kekasih; dan יה - YAH; arti nama itu : kekasih TUHAN.


* 2 Samuel 12:25
LAI TB, dan dengan perantaraan nabi Natan Ia menyuruh menamakan anak itu Yedija, oleh karena TUHAN.
KJV, And he sent by the hand of Nathan the prophet; and he called his name Jedidiah, because of the LORD.
Hebrew,
וַיִּשְׁלַח בְּיַד נָתָן הַנָּבִיא וַיִּקְרָא אֶת־שְׁמֹו יְדִידְיָהּ בַּעֲבוּר יְהוָה׃
Translit, VAYISYLAKH BEYAD NATAN HANAVI VAYIQRA 'ET-SYEMO YEDIDYAH BA'AVUR YEHOVAH

2 Samuel 7:12-16
7:12 Apabila umurmu sudah genap dan engkau telah mendapat perhentian bersama-sama dengan nenek moyangmu, maka Aku akan membangkitkan keturunanmu yang kemudian, anak kandungmu, dan Aku akan mengokohkan kerajaannya.
7:13 Dialah yang akan mendirikan rumah bagi nama-Ku dan Aku akan mengokohkan takhta kerajaannya untuk selama-lamanya.
7:14 Aku akan menjadi Bapanya, dan ia akan menjadi anak-Ku. Apabila ia melakukan kesalahan, maka Aku akan menghukum dia dengan rotan yang dipakai orang dan dengan pukulan yang diberikan anak-anak manusia.
7:15 Tetapi kasih setia-Ku tidak akan hilang dari padanya, seperti yang Kuhilangkan dari pada Saul, yang telah Kujauhkan dari hadapanmu.
7:16 Keluarga dan kerajaanmu akan kokoh untuk selama-lamanya di hadapan-Ku, takhtamu akan kokoh untuk selama-lamanya."
Allah berkenan kepada Salomo, Ia menyatakan bahwa Salomo adalah anak-Nya, dan Ia berkenan kepada Salomolah kelak bait Allah akan dibangun. Kasih setia Allah tidak akan hilang daripadanya.


Ayat diatas adalah pernyataan kepada Daud, bahwa Allah menghendaki Salomo yang akan meneruskan takhtanya, dan yang akan membangun "rumah" bagiNya. Ketika Salomo menjadi raja, sepanjang awal masa pemerintahannya, Salomo menugaskan ribuan orang untuk ikut ambil bagian di dalam pembangunan Bait Allah ini. Pada tahun keempat pemerintahannya, dasar sudah diletakkan; tujuh tahun kemudian seluruh bangunan itu selesai.


* 2 Tawarikh 5:1
Maka selesailah segala pekerjaan yang dilakukan Salomo untuk rumah Tuhan itu. Kemudian Salomo memasukkan barang-barang kudus Daud, ayahnya, dan menaruh perak, emas dan barang-barang itu dalam perbendaharaan rumah Allah.



Dalam banyak hal, makna Bait Allah bagi orang Israel sama dengan makna kota Yerusalem. Bait Allah melambangkan kehadiran dan perlindungan Tuhan Allah atas umat-Nya. Ketika Bait Allah ditahbiskan, Allah turun dari surga dan memenuhi bait itu dengan kemuliaan-Nya dan berjanji untuk menempatkan nama-Nya di situ. Jadi, apabila umat Allah ingin berdoa kepada Tuhan, mereka dapat melakukannya dengan menghadap bait suci dan Allah akan mendengar mereka dari bait-Nya. Tidak pernah di dalam sejarah umat Allah, Allah mempunyai lebih dari satu tempat tinggal atau bait; kenyataan ini menunjukkan bahwa hanya ada satu Allah -- Tuhan, Allah perjanjian bangsa Israel.



Kehebatan Salomo :


Allah menampakkan DiriNya kepada Salomo 2 kali :

Pertama, ketika Salomo meminta hikmat, yaitu hati yang faham menimbang perkara agar dapat menghakimi Umat Israel ( 1 Raja 3:5 ).

Kedua, ketika Salomo mendirikan Bait Suci (1 Raja 6:11-13 ). Pada dua kali penampakkan DiriNya kepada Salomo itu, Ia berfirman, "jika engkau hidup menurut segala ketetapanKu", maka Tuhan menjanjikan ini dan itu kepadanya.

Kebijaksanaan Salomo dikenal pertama kali ketika ia memecahkan persoalan pertengkaran dua perempuan mengenai bayi mereka (1 Raja 3:16 dab), penyelesaian kasus ini menjadikan contoh hikmat Salomo. Ia adalah penulis, perintis sastra dari Sastra Hikmat Israel. Ia juga dikenal sebagai seorang yang luar-biasa pandai, mengetahui ilmu-ilmu tentang pepohonan dan binatang (1 Raja 4:29 dab, Amsal 30:24-31)

Sebagai seorang raja, ia mengungguli negara-negara lainnya, di Mesir, Arab, Kanaan dan Edom. Salomo juga piawai dalam berdagang, ia tahu benar pentingnya kedudukan Israel sebagai jembatan yang menghubungkan Mesir dan Asia. Ia memanfaatkan kedudukannya dengan menguasai jalan kafilah utama dari utara ke selatan. Ia mengikat perjanjian perdagangan dengan Hiram, raja Tirus, menyediakan armada baginya yang memungkinkan dia juga memonopoli jalur pelayaran laut.

Kekayaan Salomo dikenal secara luas. Kunjungan Ratu Syeba (1 Raja 10:1-13) barangkali menyangkut diplomasi perdagangan. Penguasaan Salomo atas jalur-jalur perdagangan di selatan dan siasat-siasatnya bisa menjadi ancaman bagi keuangan negeri Syeba. Kunjungan ratu itu sangat berhasil, walaupun mungkin ia harus membagi keuntungannya dengan raja Salomo, seperti yang juga dilakukan raja-raja Arab lainnya (1 Raja 10:13-15).

Ketajaman nalar bisnis Salomo mengeruk keuntungan dengan memanfaatkan letak wilayah Israel. Ia menjadi agen tunggal bagi orang het dan orang Aram dalam perundingan untuk membeli kuda dari Kewe (Kilikia) atau kereta perang dari Mesir ( 1 Raja 10:28-29). Usaha-usaha ini dan juga usaha-usaha lainnya mendatangkan keuntungan yang besar, sehingga lahir sebutan "perak sebanyak batu", dan "kayu aras sebagai kayu ara di Yerusalem". Salomo bergeliman kemuliaan, berbeda dengan kesederhanaan kehidupan raja Saul di Gibea.



Kejatuhan Salomo dalam dosa :


Kitab 1 Raja-Raja mencatat dengan jujur apa yang yang baik dan yang buruk yang telah dilakukan oleh Salomo. Mencatat menguraikan masa pemerintahan Raja Salomo (pasal 1-11; 1 Raja 1:1--11:43). Pasal-pasal yang pertama menerangkan situasi ketika Salomo dinobatkan menjadi raja (pasal 1-2; 1 Raja 1:1--2:46) dan permohonannya akan hikmat yang dengannya ia dapat memerintah bangsa itu (pasal 3; 1 Raja 3:1-28 ). Tujuh pasal selanjutnya menguraikan perkembangan Salomo sampai menjadi tokoh dunia dan puncak kemakmuran, kedamaian, kekuasaan, dan kemuliaan Israel -- semuanya selama 20 tahun pertama dari masa pemerintahan Salomo. Dalam kurun waktu ini Salomo mendirikan dan menahbiskan Bait Suci di Yerusalem (pasal 6,8; 1 Raja 6:1-38; 1 Raja 8:1-66). Pasal 11 (1 Raja 11:1-43) menguraikan 20 tahun kedua pemerintahan Salomo -- tahun-tahun pemuasan menurut suka hatinya, poligami dengan perempuan asing yang membawanya kepada penyembahan berhala.

Meskipun Allah menampakkan diriNya 2 kali yang menandakan ia dikasihi Allah (cocok dengan namanya YEDIDYAH), namun jika Salomo menyimpang dan tidak hidup menurut ketetapanNya, maka akan ada akibat yang harus ditanggungnya ( dan keluarganya / keturunannya ).

Kitab Raja-raja menulis kisah Salomo yang kemudian mencintai banyak perempuan asing, padahal Allah telah berfirman, "Janganlah kamu bergaul dengan mereka.sesungguhnya mereka akan mencondongkan hatimu kepada allah-allah mereka" (1 Raja 11:2 ). Larangan ini berkaitan dengan bahayanya pengaruh dari mereka untuk membawa Salomo berpaling dari Allah Israel, dan kemudian ikut menyembah ilah-ilah mereka, bukan karena rasisme.

Namun, Salomo gagal memperhatikan peringatan Allah ini, sehingga kemudian ia mengikuti para isteri-isterinya yang memintanya agar dibangun bukit-bukit pengorbanan bagi illah-illah mereka. Karena tindakannya ini, maka Tuhan membangkitkan lawan-lawan Salomo sehingga tidak ada lagi damai sebagaimana sebelumnya dan yang sangat menyedihkan bahwa Tuhan akan memecah kerajaannya.

Pada saat kematiannya, bibit-bibit perpecahan dan kemerosotan kerajaan itu. Kemudian setelah kematian Salomo pada tahun 992 sM Kerajaan Israel pecah menjadi 2 bagian : Kerajaan Israel (utara) dengan ibukota Samaria dan Kerajaan Yehuda dengan ibukota Yerusalem.

Kisah mengenai Salomo sangat baik untuk dijadikan pelajaran dan peringatan. Bahwa Raja yang dikenal sangat bijaksana itu bisa juga melakukan kesalahan. Hikmatnya bisa dicondongkan menyembah ilah-ilah lain akibat dia bergaul dengan perempuan-perempuan asing yang tidak menyembah Allah.


* 1 Raja 11:1-4
11:1 Adapun raja Salomo mencintai banyak perempuan asing. Di samping anak Firaun ia mencintai perempuan-perempuan Moab, Amon, Edom, Sidon dan Het,
11:2 padahal tentang bangsa-bangsa itu TUHAN telah berfirman kepada orang Israel: "Janganlah kamu bergaul dengan mereka dan mereka pun janganlah bergaul dengan kamu, sebab sesungguhnya mereka akan mencondongkan hatimu kepada allah-allah mereka." Hati Salomo telah terpaut kepada mereka dengan cinta.
11:3 Ia mempunyai tujuh ratus isteri dari kaum bangsawan dan tiga ratus gundik; isteri-isterinya itu menarik hatinya dari pada TUHAN.
11:4 Sebab pada waktu Salomo sudah tua, isteri-isterinya itu mencondongkan hatinya kepada allah-allah lain, sehingga ia tidak dengan sepenuh hati berpaut kepada TUHAN, Allahnya, seperti Daud, ayahnya.
.


Inilah yang menyebabkan Salomo jatuh kedalam penyembahan berhala. Penyebab kejatuhan Salomo jelas karena hatinya mencintai banyak perempuan asing, yang bukan penyembah Allah Israel. Hikmatnya tidak dapat mencegah dia dari penyembahan berhala.



Apakah Salomo bertobat sebelum kematiannya?


Alkitab Perjanjian Lama (TANAKH) memang tidak mencatat mengenai pertobatannya, namun sebenarnya masih ada kitab-kitab lain yang digunakan oleh kalangan Yahudi, Alkitab PL sendiri menulis ada rujukan kitab-kitab mengenai riwayat raja-raja Israel, yang mungkin dapat digunakan sebagai rujukan riwayat Salomo, misalnya :

- Kitab Raja-Raja Israel dan Yehuda - 2 Tawarikh 27:7; 35:27; 36:8
- Kitab Raja-Raja Israel - 1 Tawarikh 9:1; 2 Tawarikh 20:34.
- Riwayat Raja-Raja Israel - 2 Tawarikh 33:18
- Riwayat Nabi Natan - 1 Tawarikh 29:29


Allah menyatakan bahwa Salomo menjadi anak-Nya, apabila ia bersalah ia akan dihukum, namun Allah berjanji kasih setiaNya tidak akan hilang daripadanya


* 2 Samuel 7:14-15
7:14 Aku akan menjadi Bapanya, dan ia akan menjadi anak-Ku. Apabila ia melakukan kesalahan, maka Aku akan menghukum dia dengan rotan yang dipakai orang dan dengan pukulan yang diberikan anak-anak manusia.
7:15 Tetapi kasih setia-Ku tidak akan hilang dari padanya, seperti yang Kuhilangkan dari pada Saul, yang telah Kujauhkan dari hadapanmu.



Tentu, janji Allah yang ini tidak dapat diabaikan begitu saja. Meskipun Salomo jatuh kepada dosa dan kesalahan yang sangat fatal, ia mendapat penghukuman dan konsekwensi (kerajaannya kemudian pecah). Namun, Allah selalu menepati janjiNya bahwa kasih-setiaNya tidak akan hilang. Allah tentu akan memberikan jalan baginya untuk kembali dan bertobat. Tradisi Yahudi mengatakan bahwa Salomo mati di masa tuanya, ketika ia sedang beribadah di Bait Allah yang dibangunnya. Pandangan ini ada benarnya.

Salomo, menulis sebagian kitab Mazmur ( תהלים - TEHILIM ), salah satu penulis kitab Amsal ( משלי שלמה - MISYLEY SYELOMOH), Penulis Kitab Kidung Agung ( שיר השירים - SYIR HASYIRIM ) dan yang terakhir Kitab Pengkotbah ( קהלת - QOHELET ). Bagian akhir Kitab Pengkhotbah menunjuk pada konklusi seorang penulis yang akan segera menghadap Allah pada masa tuanya.

Kitab Pengkotbah, meski tidak menunjuk namanya secara langsung, tetapi menurut beberapa penafsir adalah Kitab yang juga ditulis oleh Salomo. Karena terdapat beberapa hal-hal yang menunjukkan bahwa ia adalah Salomo, dengan pertimbangan-pertimbangan : Pertama, penulis kitab menyebut dirinya anak Daud, raja di Yerusalem
Kedua, penulis ia menunjuk dirinya QOHELET pengajar/guru (yang dapat diterima akal). Hal-hal tersebut menunjuk bahwa ia seorang yang bijaksana sekaligus seorang Raja.


* Pengkotbah 1:1,12
1:1 Inilah perkataan Pengkhotbah, anak Daud, raja di Yerusalem.
1:12 Aku, Pengkhotbah, adalah raja atas Israel di Yerusalem.



Bandingkan dengan :


* 2 Tawarikh 1:11-12
1:11 Berfirmanlah Allah kepada Salomo: "Oleh karena itu yang kauingini dan engkau tidak meminta kekayaan, harta benda, kemuliaan atau nyawa pembencimu, dan juga tidak meminta umur panjang, tetapi sebaliknya engkau meminta kebijaksanaan dan pengertian untuk dapat menghakimi umat-Ku yang atasnya Aku telah merajakan engkau,
1:12 maka kebijaksanaan dan pengertian itu diberikan kepadamu; selain itu Aku berikan kepadamu kekayaan, harta benda dan kemuliaan, sebagaimana belum pernah ada pada raja-raja sebelum engkau dan tidak akan ada pada raja-raja sesudah engkau."



Kitab Pengkotbah, menurut beberapa penafsir, ditulis oleh Salomo pada masa tua-nya, dalam masa ini ia menulis kitab sebagai tanda pertobatannya, bahwa ia telah melihat kehidupan manusia yang baik dan buruk. Pengalamannya jelas tercermin dalam setiap ayat yang tertulis. Pasal 12 adalah sebagai penutup, menggambarkan bahwa pasal ini ditulis pada akhir hidupnya, perhatikan wejangan-wejangannya dibawah ini


* Pengkotbah 12
12:1 Ingatlah akan Penciptamu pada masa mudamu, sebelum tiba hari-hari yang malang dan mendekat tahun-tahun yang kaukatakan: "Tak ada kesenangan bagiku di dalamnya!",
12:2 sebelum matahari dan terang, bulan dan bintang-bintang menjadi gelap, dan awan-awan datang kembali sesudah hujan,
12:3 pada waktu penjaga-penjaga rumah gemetar, dan orang-orang kuat membungkuk, dan perempuan-perempuan penggiling berhenti karena berkurang jumlahnya, dan yang melihat dari jendela semuanya menjadi kabur,
12:4 dan pintu-pintu di tepi jalan tertutup, dan bunyi penggilingan menjadi lemah, dan suara menjadi seperti kicauan burung, dan semua penyanyi perempuan tunduk,
12:5 juga orang menjadi takut tinggi, dan ketakutan ada di jalan, pohon badam berbunga, belalang menyeret dirinya dengan susah payah dan nafsu makan tak dapat dibangkitkan lagi -- karena manusia pergi ke rumahnya yang kekal dan peratap-peratap berkeliaran di jalan,
12:6 sebelum rantai perak diputuskan dan pelita emas dipecahkan, sebelum tempayan dihancurkan dekat mata air dan roda timba dirusakkan di atas sumur,
12:7 dan debu kembali menjadi tanah seperti semula dan roh kembali kepada Allah yang mengaruniakannya.
12:8 Kesia-siaan atas kesia-siaan, kata Pengkhotbah, segala sesuatu adalah sia-sia.
12:9 Selain Pengkhotbah berhikmat, ia mengajarkan juga kepada umat itu pengetahuan. Ia menimbang, menguji dan menyusun banyak amsal.
12:10 Pengkhotbah berusaha mendapat kata-kata yang menyenangkan dan menulis kata-kata kebenaran secara jujur.
12:11 Kata-kata orang berhikmat seperti kusa dan kumpulan-kumpulannya seperti paku-paku yang tertancap, diberikan oleh satu gembala.
12:12 Lagipula, anakku, waspadalah! Membuat banyak buku tak akan ada akhirnya, dan banyak belajar melelahkan badan.
12:13 Akhir kata dari segala yang didengar ialah: takutlah akan Allah dan berpeganglah pada perintah-perintah-Nya, karena ini adalah kewajiban setiap orang.
12:14 Karena Allah akan membawa setiap perbuatan ke pengadilan yang berlaku atas segala sesuatu yang tersembunyi, entah itu baik, entah itu jahat.



Dengan demikian, pandangan bahwa Salomo tidak selamanya jatuh dalam dosa, namun pada akhir hidupnya justru menulis Kitab yang indah yang disebut QOHELET. Dan, bahwa ia mati ketika sedang beribadah di Bait Allah yang dibangunnya. Pandangan ini cukup berdasar.


0 komentar:



Posting Komentar