Tempat Suci Yahudi akan Diubah Menjadi Masjid


Suatu badan organisasi mengeluarkan pernyataan bahwa ada dua tempat kudus di Israel yang akan dijadikan masjid. Menurut United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO), tempat kudus yang akan dijadikan masjid adalah makam Rahel di dekat Betlehem dan Gua Tokoh-Tokoh dalam Alkitab di Hebron yang merupakan bagian penting dari “pendudukan Palestina.”

“UNESCO bukanlah lembaga ilmiah. Diperlukan pemungutan suara untuk menentukan alih fungsi suatu tempat yang berbeda,” kata Dore Gold, mantan duta besar Israel. Pengumuman ini dikeluarkan meskipun adanya bukti nyata dalam Alkitab bahwa nenek moyang seperti Abraham, Ishak, dan Yakub dikubur di Gua Tokoh bersama istri-istri mereka.

Begitu juga dengan makam Rahel, istri kesayangan Yakub. Diperkirakan sekitar 750.000 orang Yahudi dan umat Kristen berziarah di makam ini setiap tahunnya. Meskipun begitu, penguasa Islam tetap mengatakan bahwa umat Yahudi tidak punya sejarah apapun di kedua tempat bersejarah ini.

“Dia membaca versi dari Quran yang mengatakan bahwa Abraham bukanlah seorang Yahudi. Dia seorang Muslim, Muslim sepenuhnya menurut Quran,” kata satu orang Muslim mengatakan. “Ironi terbesar, khususnya mengenai Makam Rahel dikatakan bahwa dalam tradisi Islam, tidak pernah makam itu disebutkan sebagai masjid Bilal ibn Ribah. Ini sepenuhnya penemuan baru oleh Penguasa Palestina sejak tahun 1996,” kata Gold.

Gold memberitahu CBN tentang dokumen sejarah yang membuktikan umat Muslim pernah menandai makam tersebut sebagai bagian umat Yahudi. “Kami punya dekrit kekaisaran dari jaman Kekaisaran Ottoman tahun 1830 yang mengatakan bahwa makam Rahel merupakan tempat sejarah Yahudi,” katanya.

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu secara pribadi memberitahu Sekretaris Umum UN, Ban Ki-Moon bahwa Israel mempunyai hubungan dengan makam itu selama 4000 tahun lamanya dan menekankan bahwa jutaan orang percaya dokumentasi sejarah yang dicatat di Alkitab. Umat Yahudi pun sudah mengunjungi tempat bersejarah ini dari seluruh bumi dari generasi ke generasi.

“Tiba-tiba menghapus sejarah dan mengubah tempat agamawi Yahudi menjadi tempat ibadah umat Muslim jelas mengundang agenda politik. Israel berbicara tentang kekuasaan beberapa negara yang ingin mengubah tempat-tempat itu,” kata Gold. “Hal ini berarti dengan mengubahnya akan mengakibatkan perang. Ini berarti mempertanyakan sejarahnya, hal yang sangat mendasar.”

0 komentar:



Posting Komentar