PIKULLAH KUK, MATIUS 11:28-30

* Matius 11:28-30
11:28 LAI TB, Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.
KJV, Come unto me, all ye that labour and are heavy laden, and I will give you rest.
TR, δευτε προς με παντες οι κοπιωντες και πεφορτισμενοι καγω αναπαυσω υμας
Translit. interlinear, deute {datanglah} pros {kepada} me {-Ku} pantes {semua} hoi {yang} kopiôntes {merasa lelah} kai {dan} pephortismenoi {telah dibebani} kagô {dan Aku} anapausô {akan memberi kelegaan/ kesegaran} humas {(kepada) kamu}

11:29 LAI TB, Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.
KJV, Take my yoke upon you, and learn of me; for I am meek and lowly in heart: and ye shall find rest unto your souls.
TR, αρατε τον ζυγον μου εφ υμας και μαθετε απ εμου οτι πραος ειμι και ταπεινος τη καρδια και ευρησετε αναπαυσιν ταις ψυχαις υμων
Translit. interlinear, arate {angkatlah} ton zugon {kuk} mou {Ku} eph {keatas} humas {mu} kai {dan} mathete {belajarlah} ap {dari} emou {Ku} hoti {karena} praos {lemah-lembut} eimi {Aku adalah} kai {dan} tapeinos {yang merendah} tê kardia {dihati} kai {dan} eurêsete {kamu akan beroleh} anapausin {kelegaan/ kesegaran} tais psuchais {bagi jiwa-jiwa} humôn {mu}

11:30 LAI TB, Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan."
KJV, For my yoke is easy, and my burden is light.
TR, ο γαρ ζυγος μου χρηστος και το φορτιον μου ελαφρον εστιν
Translit. interlinear, ho gar {sebab} zugos {kuk} mou {-Ku} khrêstos {enak, easy, kind, 'murah hati/ ramah'} kai {dan} to phortion {beban} mou {-Ku} elaphron {ringan/ mudah} estin {adalah}




1. KUK :


Injil Matius itu ditujukan kepada orang-orang Yahudi, jadi ada banyak sekali istilah-istilah khusus yang tidak diberi keterangan, dengan asumsi orang Yahudi pasti mengetahuinya. Jadi kalau Matius disini menulis "KUK" maka maksudnya adalah "hukum". Maka kata "kuk" itu dengan mudah dimengerti para murid sebagai simbolisasi dari "hukum" yang harus dipikul.


Kata "kuk" (Yunani, ζυγος – zugos) dapat dirujuk di dalam Alkitab PB :

Kisah 15:10
Galatia 5:1
1 Timotius 6:1
Wahyu 6:5


Kata "kuk" dipakai baik secara harfiah maupun kiasan. Kuk adalah kerangka kayu yang dipikulkan kepada binatang Lembu, bantang atau Kuda :

Dipasangkan/ dibebankan kepada binatang untuk keperluan pembajakan sawah :



Kuk juga berarti pikulan :


Maka, dalam arti metaforis, "kuk" dikenal oleh bangsa Israel adalah sebagai "beban". Kuk juga bermakna kias sebagai "hukum" yang harus dipikul. Tuhan Yesus Kristus mencanangkan "hukumNya" (Hukum Kasih sebagai penggenap Taurat) dikiaskan dalam ayat Matius 11:28-30 ini :


Menurut leksikon Yunani kata "ζυγος – zugos" berarti :

1. a yoke
- a yoke that is put on draught cattle
- metaph., used of any burden or bondage
i. as that of slavery
ii. of troublesome laws imposed on one, esp. of the Mosaic law, hence the name is so transferred to the commands of Christ as to contrast them with the commands of the Pharisees which were a veritable 'yoke'; yet even Christ's commands must be submitted to, though easier to be kept.
2. a balance, pair of scales



Dalam 1 Timotius 6:1 kata "ζυγος – zugos" diterjemahkan dengan beban, Sedangkan dalam Kitab Wahyu 6:5 kata "ζυγος – zugos", diterjemahkan dengan timbangan (LAI), scales (KJV).


Rujukan kata "kuk" dalam kitab Perjanjian Lama, ada banyak sekali, di :

Kejadian 27:40
Imamat 26:13
Ulangan 28:48
Bilangan 19:2 , Ulangan 21:3
I Samuel 6:7
I Samuel 11:7
I Samuel 14:14
I Raja-raja 12:4,9,10,11,14
I Raja-raja 19:19, 21,
II Tawarikh 10:4, 9, 10, 11, 14
Ayub 42:12
Yesaya 10:27
Yesaya 14:25
Yesaya 47:6
Yesaya 58:6, 9
Yeremia 27:2, 8,11,12
Yeremia 28:2, 4, 11,12, 13, 14
Yeremia 30:8
Yeremia 31:18
Yeremia 51:23
Yeremia 2:20
Yeremia 5:5
Ratapan 1:14
Yehezkiel 34:27
Hosea 11:4


Kalangan Katolik menghubungkan/mem-paralelkan/ konkordasi Matius 11:28-30 dengan Kitab Sirakh, (terjemahan LAI TB) isinya demikian :


* Sirakh 51:23-27
51:23 Hendaklah mendekati aku, hai kamu sekalian yang belum terdidik, dan hendaklah tinggal di rumah pendidikan.
51:24 Mengapa kamu berkata bahwa kekurangan dalam hal-hal semacam itu, dan karena apa hatimu sangat kehausan?
51:25 Aku telah membuka mulutku dan berbicara, perolehlah semuanya tanpa bayaran.
51:26 Tundukkanlah tengkukmu di bawah kuk, dan hendaklah hatimu menerima pengajaran. Dekatlah dia untuk ditemui.
51:27 Lihatlah dengan mata kepala sendiri bahwa hanya sedikit saja aku berikhtiar, namun telah kutemukan banyak istirahat.



Meskipun dapat ditemukan rujukannya di kitab Sirakh ini, dan ada banyak sekali rujukan kata kuk dalam Perjanjian Lama, tetapi mungkin bagi pembaca awam pengertian "kuk" ini masih akan menjadi tanda tanya.
Apa yang dimaksud Tuhan Yesus, dengan memakai kata "kuk" dalam pengajaranNya itu?




2. KUK – HUKUM YANG DIBEBANKAN


Mari kita baca :


* Ratapan 3:27
Adalah baik bagi seorang pria memikul kuk pada masa mudanya
KJV, It is good for a man that he bear the yoke of his youth.
Hebrew,
טֹוב לַגֶּבֶר כִּי־יִשָּׂא עֹל בִּנְעוּרָיו׃ ס
Translit, TOV LAGEVER KI-YISA 'OL BINURAV


Anda mungkin pernah melihat upacara Bar-Mitsvah; seorang anak Yahudi yang berumur 12 atau 13 tahun wajib menjalani upacara ini untuk menjadi ‘anak hukum’. Dalam upacara ini, secara simbolis anak itu melakukan 'aliyah (naik) dan Bemah (menghadap mimbar untuk menerima kuk hukum Taurat). Jadi inilah gambaran secara tradisional dari hukum yang dilukiskan sebagai pikulan kuk.




Pengertian/implikasi kata "kuk" (Ibrani, על - 'OL) akan dengan mudah dimengerti oleh orang yang mempunyai latar belakang Yudaisme, sebagaimana Injil Matius ini memang ditujukan untuk masyarakat Yahudi.

Yesus Kristus memberikan gambaran upacara itu kepada murid-muridNya, dan menyatakan bahwa kuk yang dipasangNya itu ringan. Tidak seperti Hukum Taurat yang telah mereka kenal.
Bahwa Yesus telah mereformulasi hukum Taurat yang rumit itu (Matius 5:21-48 ) (lihat Artikel HUKUM KASIH)




3. KUK TAURAT vs KUK YANG DIPASANG YESUS KRISTUS


Menurut Rabbi Yahudi, sebagaimana dituliskan dalam kitab mereka Pirqe Abbot 3:5, bahwa tenyata Hukum Taurat itu ternyata berat dan membebani, karena sifatnya itu lahiriah/kasat mata (bandingkan dengan Matius 23:4).
Tuhan Yesus menyatakan bahwa ahli Taurat dan orang Farisi telah meletakkan beban berat, mempersulit dan menambah hukum-hukum Musa, yang bukan berasal dari Tuhan tetapi dari tradisi rabbinik (salah satu contoh Matius 7:1-3)

Karena sifat Hukum Taurat menekankan hal-hal lahiriah yang telah dipahami oleh orang Israel secara turun temurun sebagai tuntutan tradisi yang mengikat, dan hukum Taurat itu jika diperinci ada 613 perintah yang harus dipikul! (MITSVOT). "KUK" ini juga disebut הלכה - HALAKHAH (petunjuk moral yang berisikan soal-soal hukum dan praktek ibadah Yahudi)

"613 MITSVOT" adalah penjabaran dari Taurat Musa, disusun oleh para rabi Yahudi (rabi Rambam dan dimuat dalam Misyneh Torah dan Talmud, traktat Makot) menjadi 613 buah. Jika Sepuluh Firman ('ASERET HADEVARIM) diibaratkan sebagai Undang-undang Dasar, maka Hukum Taurat merupakan Undang-undang (organik), dan "MITSVOT" adalah Peraturan Pemerintah.

Ke-613 "MITSVOT" ini terdiri atas 248 "MITSVOT 'ASEH" (perintah) dan 365 "MITSVOT LO TA'ASEH" (larangan). Angka 248 merupakan jumlah tulang dalam tubuh manusia, dan 365 adalah jumlah hari dalam satu tahun. Maka, "Kuk Hukum Taurat" jelas sangat berat, melelahkan apalagi pelaksanaannya harus sempurna :


* Yakobus 2:10
Sebab barangsiapa menuruti seluruh hukum itu, tetapi mengabaikan satu bagian dari padanya, ia bersalah terhadap seluruhnya.



Dan nyatanya tak ada orang yang mempu memikul kuk Taurat yang jumlahnya sebanyak itu.


* Galatia 2:16
Kamu tahu, bahwa tidak seorangpun yang dibenarkan oleh karena melakukan hukum Taurat, tetapi hanya oleh karena iman dalam Kristus Yesus. Sebab itu kamipun telah percaya kepada Kristus Yesus, supaya kami dibenarkan oleh karena iman dalam Kristus dan bukan oleh karena melakukan hukum Taurat. Sebab: "tidak ada seorangpun yang dibenarkan" oleh karena melakukan hukum Taurat.



Hanya Yesus Kristus yang bisa melaksanakan Hukum Taurat itu dengan sempurna, karena kedatanganNya untuk menggenapi Taurat.


* Roma 10:4
"Sebab Kristus adalah kegenapan hukum Taurat, sehingga kebenaran diperoleh tiap-tiap orang yang percaya.



Kesempurnaan Taurat terangkum dalam HUKUM KASIH. Maka "KUK"/ "HALAKHAH" (petunjuk moral) yang diberikan Kristus ini enak (easy/ kind, 'ramah/ murah hati' (Yunani, χρηστος - khrêstos).

Hukum Kristus yang lazim disebut Hukum Kasih itu merupakan rangkuman dari seluruh Hukum Taurat, dimana Hukum Kasih yang diperkenalkan oleh Tuhan Yesus itu tidak bertentangan dengan Hukum Taurat dan justru menjadi penggenapnya (Roma 13:10).
Maka Yesus Kristus memberikan label pada Hukum-Nya ini, bahwa "kuk" yang dipasang-Nya ini "enak/ easy" (bandingkan dengan Taurat yang sangat berat itu dengan Hukum Kasih yang hanya mempunyai 2 aspek hukum yaitu Kasih kepada Allah dan Kasih kepada sesama manusia).



KUK/ HALAKHAH - HUKUM KASIH :


* Matius 22:37-40
22:37 Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.
22:38 Itulah hukum yang terutama dan yang pertama.
22:39 Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.
22:40 Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi."



KASIH ADALAH KEGENAPAN HUKUM TAURAT :


* Roma 13:10
Kasih tidak berbuat jahat terhadap sesama manusia, karena itu kasih adalah kegenapan hukum Taurat.





4. KUK (HUKUM) YANG MENJINAKKAN


Mengapa kiasan "kuk" dipakai sebagai lambang dari "hukum" ?. Mustang adalah jenis kuda yang sangat liar, namun ia segera menjadi jinak ("πραος – praos") ketika "kuk" mengikat lehernya. Banteng yang begitu buas dan liar, ia dapat segera menjadi jinak ("πραος – praos") dalam kendali tuannya, melaksanakan kemauan tuan-nya untuk membajak sawah ketika "kuk" itu mengikat lehernya. Maka "kuk" dipakai sebagai kiasan dari "hukum" yang mengikat orang-orang agar dapat hidup dan bermasyarakat dengan teratur dan bisa diatur/dipimpin.

Meekness, kelemah-lembutan (Yunani: πραοτης - praotês dari kata πραος – praos), adalah salah satu sifat BUAH ROH, baca di buah-roh-vt586.html#p1359

Kata "lemah lembut" yang dimaksud dalam Alkitab, bukan saja menyangkut sikap hati, tetapi juga tingkah laku (behavior). Untuk memahami makna kata Yunani πραοτης - praotês ini, Anda bisa imajinasikan dengan menggambar sebuah garis horizontal. Di sebelah kanan tuliskan murka teramat sangat dan tidak terkontrol, sedangkan di sebelah kiri tuliskan tidak marah, meskipun apa saja yang terjadi. Nah, 'praotês' terletak di tengah-tengah.




Aristoteles mendefinisikan kata πραοτης - PRAOTÊS sebagai sikap seseorang yang marah hanya pada saat yang tepat dan tidak pernah marah pada saat yang tidak tepat. Yang paling dapat menjelaskan arti kata 'praotês' adalah kata sifat πραος - praos yang dipakai untuk menyebut binatang yang telah dijinakkan dan berada di bawah kendali tuannya. Maka kata 'praotês' menunjuk kepada pengendalian diri kita yang dapat diberikan oleh Kristus saja.


Kata 'praotês' menunjuk kepada pengendalian diri kita yang dapat diberikan oleh Kristus saja. Dibawah ini ayat-ayat dalam Perjanjian Baru (PB), yang menuliskan nasehat-nasehat agar kita bersikap 'praotês' seperti Yesus Kristus :


* 2 Korintus 10:1
LAI TB, Aku, Paulus, seorang yang tidak berani bila berhadapan muka dengan kamu, tetapi berani terhadap kamu bila berjauhan, aku memperingatkan kamu demi Kristus yang lemah lembut dan ramah.
KJV, Now I Paul myself beseech you by the meekness and gentleness of Christ, who in presence am base among you, but being absent am bold toward you:
TR, αυτος δε εγω παυλος παρακαλω υμας δια της πραοτητος και επιεικειας του χριστου ος κατα προσωπον μεν ταπεινος εν υμιν απων δε θαρρω εις υμας
Translit Interlinear, autos {sendiri} de {adapun} egô {aku} paulos {paulus} parakalô {menasehati} humas {kamu} dia {dengan} tês praotêtos {kelemahlembutan} kai {dan} epieikeias {keramahan} tou khristou {Kristus} hos {yang} kata prosôpon {berhadapan muka} men {memang} tapeinos {lemah} en {diantara} humin {kamu} apôn {ketika tidak hadir} de {tetapi} tharrô {bersikap berani} eis {terhadap} humas {kami}


* Galatia 6:1
LAI TB, Saudara-saudara, kalaupun seorang kedapatan melakukan suatu pelanggaran, maka kamu yang rohani, harus memimpin orang itu ke jalan yang benar dalam roh lemah lembut, sambil menjaga dirimu sendiri, supaya kamu juga jangan kena pencobaan.
KJV, Brethren, if a man be overtaken in a fault, ye which are spiritual, restore such an one in the spirit of meekness; considering thyself, lest thou also be tempted.
TR, αδελφοι εαν και προληφθη ανθρωπος εν τινι παραπτωματι υμεις οι πνευματικοι καταρτιζετε τον τοιουτον εν πνευματι πραοτητος σκοπων σεαυτον μη και συ πειρασθης
Interlinear, adelphoi {saudara-saudara} ean {jikalau} kai {memang} prolêphthê {didapati} anthrôpos {seorang} en {dalam} tini {suatu} paraptômati {pelanggaran} humeis {kamu} hoi {orang-orang} pneumatikoi {yang dipenuhi Roh} katartizete {pulihkanlah} ton {orang2 yang} toiouton {demikian} en {dengan} pneumati {sikap} praotêtos {kelemahlembutan} skopôn {sambil memperhatikan} seauton {dirimu sendiri} mê {supaya jangan} kai {juga} su {engkau} peirasthês {digoda}


* Efesus 4:2
LAI TB, Hendaklah kamu selalu rendah hati, lemah lembut, dan sabar. Tunjukkanlah kasihmu dalam hal saling membantu.
KJV, With all lowliness and meekness, with longsuffering, forbearing one another in love;
TR, μετα πασης ταπεινοφροσυνης και πραοτητος μετα μακροθυμιας ανεχομενοι αλληλων εν αγαπη
Translit Interlinear, meta {dengan} pasês {segala} tapeinophrosunês {rendah-hati} kai {dan} praotêtos {kelemah-lembutan} meta {dengan} makrothumias {kesabaran} anekhomenoi {bersabarlah} allêlôn {satu samalain/ saling} en {didalam} agapê {kasih}


* Kolose 3:12
LAI TB, Karena itu, sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihi-Nya, kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran.
KJV, Put on therefore, as the elect of God, holy and beloved, bowels of mercies, kindness, humbleness of mind, meekness, longsuffering;
TR, ενδυσασθε ουν ως εκλεκτοι του θεου αγιοι και ηγαπημενοι σπλαγχνα οικτιρμων χρηστοτητα ταπεινοφροσυνην πραοτητα μακροθυμιαν
Translit Interlinear, endusasthe {kenakanlah} oun {karena itu} hôs {sebagai} eklektoi {(orang2) yang dipilih} tou theou {Allah} hagioi {yang kudus} kai {dan} êgapêmenoi {yang dikasihi} splagkhna {simpati} oiktirmôn {belas-kasihan} khrêstotêta {kemurahan} tapeinophrosunên {rendah-hati} praotêta {kelemah-lembutan} makrothumian {kesabaran}


* 1 Timotius 6:11
LAI TB, Tetapi engkau hai manusia Allah, jauhilah semuanya itu, kejarlah keadilan, ibadah, kesetiaan, kasih, kesabaran dan kelembutan.
KJV, But thou, O man of God, flee these things; and follow after righteousness, godliness, faith, love, patience, meekness.
TR, συ δε ω ανθρωπε του θεου ταυτα φευγε διωκε δε δικαιοσυνην ευσεβειαν πιστιν αγαπην υπομονην πραοτητα
Translit Interlinear, su {engkau} de {tetapi} hô anthrôpe {hal manusia} tou theou {Allah} tauta {hal2 ini} pheuge {jauhilah} diôke {kejarlah} de {dan} dikaiosunên {keadilan} eusebeian {kesalehan} pistin {kesetiaan} agapên {kasih} hupomonên {kesabaran} praotêta {kelemah-lembutan}


* Titus 3:2
LAI TB, Janganlah mereka memfitnah, janganlah mereka bertengkar, hendaklah mereka selalu ramah dan bersikap lemah lembut terhadap semua orang.
KJV, To speak evil of no man, to be no brawlers, but gentle, shewing all meekness unto all men.
TR, μηδενα βλασφημειν αμαχους ειναι επιεικεις πασαν ενδεικνυμενους πραοτητα προς παντας ανθρωπους
Translit Interlinear, mêdena {tidak satupun} blasphêmein {memfitnah} amakhous {yang tidak suka bertengkar} einai {menjadi} epieikeis {ramah} pasan {segala} endeiknumenous {menunjukkan} praotêta {kelemah-lembutan} pros {kepada} pantas {semua} anthrôpous {orang-orang}


Seorang yang lemah-lembut tidak mendendam terhadap tindakan kasar yang dialaminya, tidak tawar hati dalam kemalangan, karena segala sesuatu yang diterimanya sebagai jalan Allah bagi dia yang penuh hikmat dan kasih. Rasul Paulus paling banyak menyinggung "kelemah-lembutan" ini. Keramahan dan kelembutan Kristus adalah dasar baginya dalam mengajar (2 Korintus 10:1). Ia menganjurkan supaya sikap/roh-kelemahlembutan ini dipegang teguh dalam menegur/mengajar saudara-saudara sesama umat Kristus yang berbuat salah, selengkapnya demikian :


* 2 Timotius 2:22-26
2:22 Sebab itu jauhilah nafsu orang muda, kejarlah keadilan, kesetiaan, kasih dan damai bersama-sama dengan mereka yang berseru kepada Tuhan dengan hati yang murni.
2:23 Hindarilah soal-soal yang dicari-cari, yang bodoh dan tidak layak. Engkau tahu bahwa soal-soal itu menimbulkan pertengkaran,
2:24 sedangkan seorang hamba Tuhan tidak boleh bertengkar, tetapi harus ramah terhadap semua orang. Ia harus cakap mengajar, sabar
2:25 dan dengan lemah lembut dapat menuntun orang yang suka melawan, sebab mungkin Tuhan memberikan kesempatan kepada mereka untuk bertobat dan memimpin mereka sehingga mereka mengenal kebenaran,
2:26 dan dengan demikian mereka menjadi sadar kembali, karena terlepas dari jerat Iblis yang telah mengikat mereka pada kehendaknya.



------


KUK yang membuat JINAK (ζυγος – zugos yang menghasilkan πραος - praos) :


Apa yang harus dilakukan oleh seorang Kepala Negara untuk mengatur negaranya yang sedang kacau? Ia harus membuat peraturan/ hukum. Apa yang membuat suatu negara itu menjadi stabil dan terkendali, jawabnya ketika HUKUM itu dilaksanakan dengan baik. Negara yang dipimpin dengan baik, juga didukung oleh Hukum yang baik. Demikian pula Allah mengatur kehidupan umatNya, Ia membuat hukum-hukum. Hukum Taurat dilaksanakan secara ketat dalam kehidupan bangsa Israel untuk mendidik Israel setia kepada YHVH, Allah Israel. Menjadi umat yang tertata, patuh dan beriman kepadaNya.

Kedatangan Yesus Kristus ke dunia untuk menggenapi Taurat, dan dengan kematianNya, Taurat itu telah selesai tergenapi dengan sempurna (lihat artikel Yesus Kristus dan ajaranNya menggenapi Taurat ; KematianNya membatalkan Taurat). Dengan tergenapinya Taurat ini, bukan berarti tidak-ada-lagi-hukum. Yesus Kristus mencanangkan Hukum yang Baru, yaitu HUKUM KASIH. Maka hukum Kasih ini menjadi kuk yang harus dipikul semua anak-anak Allah dalam kedidupannya di dunia ini. Sehingga Kasih menjadi cerminan kehidupan umat yang percaya kepada Tuhan Yesus Kristus.

Dalam Matius 11:29, Yesus telah menyatakan sifatnya yang lemah-lembut : "Karena Aku ini praos" ("jinak"), sayang sekali kata Yunani πραος - praos ini tidak ada padanannya dalam bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris.

Kata Yunani πραος - praos ini, menunjuk pada kata sebelumnya yaitu kata "kuk", Yunani ζυγος – zugos.

Melalui pemahaman ini, kita mendapatkan korelasi antara kata "kuk" dan "lemah-lembut" (yang mungkin dalam Alkitab terjemahan tidak dapat kita mengerti maksudnya, namun dengan menelaah arti kata dalam bahasa asli Yunani, korelasi keduanya dapat kita mengerti). Yesus Kristus merupakan figur yang sungguh-sungguh πραος - praos, Ia tahu kapan harus lembut dalam mengajar, juga terhadap para pendosa yang mau bertobat, Ia tahu kapan Ia harus keras mengajar ketika menghadapi orang-orang munafik, dan Ia "jinak" (taat seturut hukum/ perintah dari Bapa) terhadap tugasNya yang diemban, Ia taat sampai akhir dalam masa inkarnasi-Nya di bumi untuk misi penyelamatan manusia agar manusia memperoleh kehidupan yang kekal.



5. Penutup :


Yesus memasang Hukum Baru (kuk baru) yang harus dipikul. Yang menjadikan umatnya menjadi setia dan mau dikendalikan oleh Sang Tuan. Dalam Matius 11:29 Yesus kristus juga menyatakan sikapNya yang rendah hati "ταπεινος τη καρδια - tapeinos tê kardia" (bandingkan Yesaya 42:2-3; Yesaya 53:6-7) adalah juga memberi pernyataan kepada orang-orang yang letih-lesu & berbeban berat itu untuk datang kepadaNya dan mendapatkan kelegaan, sekaligus mengundang setiap orang untuk belajar kepadaNya (Matius 11:28 ) untuk mengikut teladan dan ajaran yang diberikanNya.


Meski Hukum-Nya itu "easy" (Matius 11:30), tetapi secara paradoks tuntutan-tuntutan "kuk" yang dipasangnyaNya itu mutlak!. Harus dipikul!
Inilah keajaiban undangan Tuhan Yesus itu.



Haleluyah!



Blessings in Christ,
BP
September 16, 2005





0 komentar:



Posting Komentar