a. Tidak benar (Yohanes 5: 31).
b. Benar (Yohanes 8:14).
JAWAB :
* Yohanes 5:31-32
5:31 Kalau Aku bersaksi tentang diri-Ku sendiri, maka kesaksian-Ku itu tidak benar;
KJV, If I bear witness of myself, my witness is not true.
TR, εαν εγω μαρτυρω περι εμαυτου η μαρτυρια μου ουκ εστιν αληθης
Translit Interlinear, ean {jikalau} egô {aku} marturô {memberi kesaksian} peri {tentang} emautou {diriku sendiri} hê marturia {kesaksian} mou {Ku} ouk {tidaklah} estin alêthês {benar}
5:32 ada yang lain yang bersaksi tentang Aku dan Aku tahu, bahwa kesaksian yang diberikan-Nya tentang Aku adalah benar.
KJV, There is another that beareth witness of me; and I know that the witness which he witnesseth of me is true.
TR, αλλος εστιν ο μαρτυρων περι εμου και οιδα οτι αληθης εστιν η μαρτυρια ην μαρτυρει περι εμου
Translit Interlinear, allos {yang lain} estin {ada} ho marturôn {yang memberikan kesaksian} peri {tentang} emou {Aku} kai {dan} oida {Aku tahu} hoti {bahwa} alêthês {benar} estin {adalah} hê marturia {kesaksian} ên {yang} marturei {ia memberi} peri {tentang} emou {Aku}
Versus :
* Yohanes 8:14-19
8:14 Jawab Yesus kepada mereka, kata-Nya: "Biarpun Aku bersaksi tentang diri-Ku sendiri, namun kesaksian-Ku itu benar, sebab Aku tahu, dari mana Aku datang dan ke mana Aku pergi. Tetapi kamu tidak tahu, dari mana Aku datang dan ke mana Aku pergi.
8:15 Kamu menghakimi menurut ukuran manusia, Aku tidak menghakimi seorang pun,
8:16 dan jikalau Aku menghakimi, maka penghakiman-Ku itu benar, sebab Aku tidak seorang diri, tetapi Aku bersama dengan Dia yang mengutus Aku.
8:17 Dan dalam kitab Tauratmu ada tertulis, bahwa kesaksian dua orang adalah sah;
8:18 Akulah yang bersaksi tentang diri-Ku sendiri, dan juga Bapa, yang mengutus Aku, bersaksi tentang Aku."
8:19 Maka kata mereka kepada-Nya: "Di manakah Bapa-Mu?" Jawab Yesus: "Baik Aku, maupun Bapa-Ku tidak kamu kenal. Jikalau sekiranya kamu mengenal Aku, kamu mengenal juga Bapa-Ku.
Dalam Yohanes 5:31 Yesus menjawab tuduhan para lawan-Nya yang menuntut, "Bukti apakah yang dapat Engkau ajukan, bahwa pernyataan-Mu benar?" Yesus mengemukakan prinsip-prinsip universal, yaitu bahwa bukti yang dikemukakan hanya oleh satu orang dan tak didukung oleh apa-apa yang lain tidak dapat dianggap sebagai bukti yang benar. Jadi harus ada paling sedikit dua saksi.
Bandingkan dengan ayat berikut ini:
HUKUM DWIGANDA SAKSI:
* Ulangan 17:6
"Atas keterangan dua atau tiga orang saksi haruslah mati dibunuh orang yang dihukum mati; atas keterangan satu orang saksi saja janganlah ia dihukum mati."
* Ulangan 19:15
"Satu orang saksi saja tidak dapat menggugat seseorang mengenai perkara kesalahan apapun atau dosa apapun yang mungkin dilakukannya; baru atas keterangan dua atau tiga orang saksi perkara itu tidak disangsikan."
Paulus pernah pula mengemukakan hal ini dalam ayat di bawah ini:
* 2 Korintus 13:1
"Ini adalah untuk ketiga kalinya aku datang kepada kamu: Baru dengan keterangan dua atau tiga orang saksi suatu perkara sah."
Yesus pun mengatakan bahwa jika orang Kristen mengajukan tuduhan terhadap sesamanya, ia harus membawa beberapa orang saksi.
* Matius 18:16
"Jika ia tidak mendengarkan engkau, bawalah seorang atau dua orang lagi, supaya atas keterangan dua atau tiga orang saksi, perkara itu tidak disangsikan."
Jawaban Yesus terhadap lawan-Nya sepenuhnya mengikuti hukum Yahudi yang berkenaan dengan penguatan bukti atas tuduhan. Jadi Yesus pun setuju bahwa kesaksian yang dibuat-Nya tentang diri-Nya sendiri tidak perlu dibenarkan. Yesus menceritakan pekerjaan-Nya itu bukan untuk menonjolkan diri-Nya sendiri melainkan untuk menonjolkan kuasa Allah yang bekerja di dalam dan melalui diri-Nya. Saksi agung Yesus adalah Allah sendiri.
Berbeda - bukan bertentangan - dengan Yohanes 8:14, Yesus menjawab jawaban Dia sendiri adalah cukup. Dia menyadari benar kuasa-Nya sendiri, sehingga tidak perlu ada saksi lain. Dan sebenarnya Yesus memiliki saksi, saksi yang justru dipermasalahkan oleh orang-orang Farisi : " Akulah yang bersaksi tentang diri-Ku sendiri, dan juga Bapa, yang mengutus Aku, bersaksi tentang Aku" (Yohanes 8:18 ).
Bukankah Sang Bapa sendiri telah bersaksi tentang AnakNya dengan suara lantang dari langit sesaat setelah Yesus dibabtis oleh Yohanes Pembabtis, : "Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan" (Lukas 3:22)
Bahwa Yesus menjawab mereka, "Biarpun Aku bersaksi tentang diri-Ku sendiri, namun kesaksian-Ku itu benar". Ini dikatakan karena Dia tidak berbohong. Dia adalah Mesias yang tidak berdosa yang datang dari Allah. Dengan demikian semua perkataanNya adalah benar dan dapat dipercaya sepenuhnya.
Kesaksian Yesus tentang diriNya ini bukanlah kebanggaan yang timbul dari kepercayaan atas diri sendiri. Suatu ilustrasi yang dapat membantu misalnya seorang ahli bedah yang besar yakin atas ketetapannya sendiri; dia tidak membutuhkan orang lain untuk mendukung dia, saksinya adalah ketrampilannya sendiri. Seorang ahli hukum atau hakim yang besar yakin atas interpretasi dan penerapan hukum, bukan karena dia bangga akan pengetahuannya, tetapi disebabkan oleh dia tahu bahwa dia tahu. Demikian pula halnya dengan Yesus, Dia tidak membutuhkan kuasa lain untuk mendukung tuntutan-Nya kecuali hubungan-Nya dengan Allah.
Yesus berkata dalam kenyataan sesungguhnya bahwa Dia telah mempunyai saksi kedua, dan saksi kedua itu adalah Allah yang Ia sebut Bapa. Allah memberi kesaksian atas otoritas yang tertinggi dari Yesus dapat dilihat dalam berbagai hal di bawah ini:
1. Kesaksian Allah ada dalam kata-kata Yesus. Tidak ada seorang pun dapat berkata-kata dengan hikmat kecuali Allah memberikannya pengetahuan.
2. Kesaksian Allah adalah perbuatan-perbuatan Yesus. Tidak ada seorang pun dapat berbuat perkara-perkara yang demikian, kecuali Allah bertindak melalui dia.
3. Kesaksian Allah ada di dalam akibat tindakan Yesus pada manusia. Dia mengerjakan perubahan dalam diri manusia yang jelas tidak mungkin dapat dikerjakan oleh kuasa manusia.
4. Kesaksian Allah nampak dalam reaksi orang terhadap Yesus.
Jadi Yohanes 5:31 dapat diilustrasikan dengan kesaksian di pengadilan yang memerlukan saksi lain, sedangkan Yohanes 8:14 dapat diilustrasikan dengan kesaksian seorang dokter mengobati pasiennya, tanpa perlu didukung oleh saksi lain, dia dapat mengobati dengan keahliannya.
Kesaksian Yesus tentang dirinya, benar atau tidak benar?
Label:
MENJAWAB TUDUHAN KONTRADIKSI ALKITAB
- Selasa, 02 November 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar