Pembangunan Gereja Dihentikan, Umat Kristen Mesir Rusuh


Sejak kemarin, Rabu (24/11) lebih dari 200 umat Kristen Koptik Ortodoks melempari polisi dengan batu dalam aksi unjuk rasa yang mereka lakukan. Mereka memprotes otoritas setempat karena menghentikan pembangunan gereja. Untuk menghentikan para pengunjuk rasa itu, polisi mengurung mereka serta menembakkan gas air mata.

Dalam aksi protesnya, umat Kristen Koptik memblokade jalan dekat kantor gubernur, tak jauh dari Giza, tempat gereja mereka dibangun. Koran-koran Mesir melaporkan bahwa mereka marah karena otoritas setempat menghentikan pembangunan gereja karena dianggap tidak memiliki izin. Tetapi alasan itu dibantah. Untuk pembangunan tersebut,mereka sudah mengantongi izin dan sedang melanjutkan pembangunan namun mereka malah dilarang memasuki area pembangunan.

Dilaporkan satu orang tewas dan puluhan orang lainnya cedera dalam kerusuhan karena penghentian pembangunan gereja di Giza, barat ibukota Mesir, Kairo ini. Untungnya kerusuhan ini tidak terjadi berkepanjangan lagi. Satu orang yang tewas itu adalah seorang demonstran muda. Selebihnya, polisi menahan sekitar 70 orang. Sementara korban-korban yang terluka terdiri dari para demonstran Kristen muda dan polisi anti huru-hara.

Jumlah umat Kristen di Mesir mencapai 10 persen dari populasi 79 juta orang. Mereka seringkali merasa diperlakukan tidak adil di negara yang mayoritas penduduknya menganut agama Islam tersebut. Hubungan antara pemimpin umat Kristen dan Muslim sesungguhnya di Mesir tak ada masalah, tetapi ketegangan di kalangan antar umat beragama kerap menyulut tindak kriminal dan kekerasan.

0 komentar:



Posting Komentar