Pemberontak Islam Ancam Musnahkan Umat Kristen di Irak



Pemberontak Islam di Irak mengancam akan menyerang umat Kristen ‘dimanapun mereka bisa jangkau’. “Kami akan membuka pintu kehancuran buat mereka dan sungai darah,” kata salah satu pernyataan yang dimuat dalam sebuah website militant oleh Islamic State of Iraq (ISI), yang merupakan garis depan al-Qaeda.

Al-qaeda atau militan Islam Sunni juga diperkirakan bertanggung jawab atas pemboman yang terjadi di daerah Shia yang menyebabkan tewasnya 76 orang pada Selasa malam (2/10).

Kegagalan dalam bidang politik untuk membentuk pemerintahan sejak Maret lalu berarti tidak ada kesatuan yang dibuat untuk memerangi kekerasan seperti ini. Grup politik yang didukung oleh Islam Sunni, Iraqiya, juga diancam agar tidak berbicara dan menerima peran yang tidak mereka inginkan, sehingga hal ini juga menjadi penyebab mereka untuk bergabung dalam kelompok militan.

Sementara Kristen di Irak berada di bawah ancaman sejak kejatuhan Saddam Hussein, ancaman kepada masyarakat itu membawa hasil baru. “Semua pusat kegiatan umat Kristen, organisasi dan institusi, pemimpin dan pengikut menjadi target nyata bagi para mujahidin dimanapun mereka berada,” kata ISI.

ISI juga menyebut Uskup di sana, uskup yang mengeluarkan edaran pernyataan turut berdukacita karena pembunuhan tersebut, sebagai “tirani Vatikan yang berhalusinasi” dan mengatakan bahwa umat Kristen akan “dibasmi habis-habisan dan diceraiberaikan” dari Irak.

Sebanyak 800.000 umat Kristen yang masih tinggal di Irak sejak invasi 2003 kini banyak yang mengungsi, bahkan ada yang meminta suaka dari Amerika. Ancaman kekerasan ini dikuatirkan akan membuat ketakutan bahwa stabilitas di Irak mungkin hanya tinggal beberapa tahun saja.

0 komentar:



Posting Komentar