Toronto Blessing : Alkitabiahkah? (Pdt. Budi Asali M.Div.)


I)Apakah Toronto Blessing itu?

Apa yang disebut dengan Toronto Blessing (= Berkat Toronto) itu mulai terjadi di suatu gereja kecil di Toronto, Kanada. Gereja ini tergabung dalam gereja 'Vineyard' yang didirikan oleh Pdt. John Wimber. Pendeta dari gereja 'Vineyard' di Toronto ini adalah Pdt. John Arnott. Dikatakan bahwa hidupnya dijamah oleh Tuhan melalui kehadirannya dalam Kebaktian Kebangunan Rohani yang diadakan oleh Pdt. Benny Hin di Toronto.

Pada tanggal 20 Januari 1994, Pdt. John Arnott mengundang Pdt. Randy Clark dari gereja Vineyard di St. Louis, Missouri, USA, untuk memimpin Kebaktian Kebangunan Rohani selama 4 hari di gerejanya. Dalam setiap kebaktian terjadi 'lawatan Allah' yang sangat luar biasa, yang disertai dengan berbagai manifestasi 'pekerjaan Roh Kudus' yang menakjubkan / aneh, seperti:

  • tertawa terbahak-bahak tanpa bisa ditahan, selama berjam-jam atau berhari-hari, bahkan ada yang sampai 2 minggu! Ini sering disebut sebagai 'tertawa dalam Roh', 'holy laughter' (= tertawa kudus).
  • tumbang / rebah di dalam Roh.
  • jerking / rocking back and forth, dimana orangnya melakukan gerakan berkelojotan seperti orang kecegukan atau seperti orang sakit ayan / epilepsi.
  • terhuyung-huyung seperti orang mabuk.
  • melompat-lompat, menari-nari (dancing in the Spirit).
  • menangis.
  • mengeliat-geliat.
  • memutar-mutarkan tangan seperti kincir angin.
  • berdiri tegak seperti patung.
  • meraung / mengaum / menggeram di dalam Roh.
  • menyalak di dalam Roh.
  • tubuh bergetar seperti terkena aliran listrik.
  • berguling-guling di lantai (rolling in the Spirit).
  • menjadi histeris.
  • melekat pada lantai (stuck to the floor).
  • memukuli lantai seperti orang menabuh drum band.
  • dsb.

'Lawatan Allah' ini menyebabkan Kebaktian Kebangunan Rohani itu lalu diperpanjang beberapa hari lagi, dan akhirnya berkepanjangan sampai saat ini. Kebaktian dilakukan setiap hari kecuali hari Senin (Majalah Bahana, April 1995, hal 11).

Beberapa saat setelah peristiwa itu, banyak orang kristen dan hamba Tuhan dari seluruh Kanada, bahkan dari seluruh dunia yang pergi ke Toronto. Sampai dengan September 1994, diperkirakan lebih dari 200.000 orang dari seluruh dunia datang ke Toronto, dan 10.000 diantaranya adalah hamba-hamba Tuhan. Dan pada waktu para hamba Tuhan ini kembali ke gerejanya masing-masing, maka gereja-gereja itu juga mendapatkan 'lawatan Allah' yang sama. Jadi, para hamba Tuhan itu, baik mereka yang mengalami Toronto Blessing ataupun tidak, ternyata bisa menyalurkan Toronto Blessing itu kepada gerejanya masing-masing.

Ada yang beranggapan bahwa peristiwa ini bisa dikatakan merupakan peristiwa Azusa Street yang baru, atau merupakan kelanjutan dari peristiwa di Azusa Street pada tahun 1906, yang akhirnya melahirkan gerakan Pentakosta (Majalah Bahana, bulan April 1995, hal 10,12).

Ada juga yang beranggapan bahwa sekalipun apa yang terjadi di Toronto itu bukanlah suatu kebangunan rohani, tetapi ini merupakan suatu persiapan bagi terjadinya suatu kebangunan rohani, sama seperti Yohanes Pembaptis mempersiapkan / meluruskan jalan bagi Kristus

II)Sikap terhadap Toronto Blessing:

1)Netral / tidak berpihak.

    # Ini biasanya merupakan sikap dari orang yang ingin mencari aman / selamat! Ia takut kalau ia berpihak pada golongan yang satu, maka golongan yang lain akan membenci atau memusuhi dia.

    # Atau, bisa juga ini merupakan sikap dari orang kristen yang beranggapan bahwa kalau ada 2 pihak yang bertentangan, mereka sebagai orang yang cinta damai, tidak seharusnya berpihak pada pihak yang manapun, supaya tidak memperbesar perpecahan Mat 5:9).

    # Atau, ada juga orang yang ingin bersikap netral dengan alasan bahwa kalau kita menyalahkan salah satu pihak, itu berarti bahwa kita menghakimi mereka, padahal Firman Tuhan melarang kita untuk menghakimi (Mat 7:1-5)!

    # Atau, bisa juga ini merupakan sikap dari orang yang bersikap acuh tak acuh / tidak peduli pada kebenaran ataupun kesesatan. Atau mereka ini bersikap acuh tak acuh karena gereja mereka sendiri tak berkaitan dengan Toronto Blessing dan gereja yang berkaitan dengan Toronto Blessing itu bukan gereja mereka.

    Tanggapan saya:

    a)Sikap mencari aman / selamat adalah sikap yang bertentangan dengan ajaran Tuhan Yesus dalam Mat 16:25 yang berbunyi:

    "Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya".

    Karena itu janganlah menjadi seorang pengecut / penakut dengan memilih sikap mencari aman / selamat! Rasul Paulus berkata dalam 2Tim 1:7 bahwa 'Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan'. Dan dalam Mat 5:10 Yesus berkata:

    "Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga".

    Yesus sendiri sudah rela menderita dan bahkan mati bagi saudara, dan karena itu sudah sepantasnya kalau saudara sekarang juga rela menderita bahkan mati bagi Dia.

    b)Memilih pihak tertentu bukanlah sesuatu yang salah, asal kita berpihak pada yang benar. Dalam pertentangan antara orang Saduki dan orang Farisi tentang ada tidaknya kebangkitan orang mati (bdk. Kis 23:8), Yesus jelas berpihak kepada golongan Farisi (Mat 22:23-33). Juga dalam pertentangan antara Paulus dan orang-orang Yahudi tentang perlu tidaknya sunat untuk keselamatan, Petrus dan Yakobus jelas berpihak kepada Paulus (Kis 15:1-21).

    Dan kalau dikatakan bahwa dengan memilih pihak tertentu kita bisa memperbesar perpecahan, maka perlu diketahui bahwa sekalipun orang kristen harus berusaha mewujudkan damai (Mat 5:9 Ro 12:18), tetapi kebenaran tetap harus lebih diutamakan dari pada damai! Ini bisa terlihat dari Yak 3:17 dimana 'murni' diletakkan pada nomer 1, dan sesudah itu baru 'pendamai'.

    Pada waktu Martin Luther melihat adanya begitu banyak ajaran dan praktek yang salah dari gereja Roma Katolik pada saat itu, apakah ia tetap memelihara perdamaian? Tidak, tetapi sebaliknya ia memakukan 95 thesisnya di pintu gereja Wittenberg, dan ini akhirnya menimbulkan perpecahan dalam gereja! Beranikah saudara menyalahkan Martin Luther dan menganggapnya sebagai orang yang tidak cinta damai?

    Thomas Manton, dalam komentarnya tentang Yak 3:17 ini, berkata:

    "If the chiefest care must be for purity, then peace may be broken in truth's quarrel. It is a zealous speech of Luther that rather heaven and earth should be blended together in confusion than one jot of truth perish" (= jika perhatian yang paling utama adalah untuk kemurnian, maka damai boleh dihancurkan dalam pertengkaran kebenaran. Merupakan suatu ucapan yang bersemangat dari Luther bahwa lebih baik langit dan bumi bercampur aduk menjadi satu dari pada satu titik kebenaran binasa).

    John Calvin, dalam komentarnya tentang Ef 5:11, berkata:

    "But rather than the truth of God shall not remain unshaken, let a hundred worlds perish" (= dari pada kebenaran Allah tergoncangkan, lebih baik seratus dunia binasa).

    c)'Menghakimi' berbeda dengan 'menguji'!

    Kita memang dilarang menghakimi, yaitu kalau kita tanpa mengetahui fakta-faktanya sudah memvonis seseorang, atau kalau kita memvonis seseorang dengan kebencian / tanpa kasih kepada orang itu.

    Tetapi, kalau muncul ajaran / hamba Tuhan yang baru, kita diperintahkan untuk menguji, untuk mengetahui apakah ajaran / hamba Tuhan itu benar atau tidak.

    1Tes 5:21 - "Ujilah segala sesuatu dan peganglah yang baik".

    1Yoh 4:1 - "Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah percaya akan setiap roh, tetapi ujilah roh-roh itu, apakah mereka berasal dari Allah; sebab banyak nabi-nabi palsu yang telah muncul dan pergi ke seluruh dunia".

    Pengujian ini penting bagi kita, supaya kita tidak tersesat oleh nabi palsu dengan ajaran sesatnya. Ini juga penting supaya kita lalu bisa memperingatkan orang lain supaya tidak tersesat.

    Yesus dan rasul-rasul sudah menubuatkan dan memperingatkan kita akan datangnya mujijat-mujijat palsu, nabi-nabi palsu, ajaran- ajaran sesat, dsb. Kalau kita dilarang menguji, maka semua nubuat dan peringatan ini akan sia-sia belaka!

    d)Kita tidak boleh bersikap acuh tak acuh / tak peduli pada kebenaran atau kesesatan! Ini adalah sikap dari orang kristen KTP yang tidak mengasihi kebenaran! Dan sikap ini jelas dikecam dalam Kitab Suci (2Tes 2:10).

    2Tes 2:10 - "... orang-orang yang harus binasa karena mereka tidak menerima dan mengasihi kebenaran yang dapat menyelamatkan mereka".

    Kita juga tak boleh bersikap acuh tak acuh terhadap gereja yang bukan gereja kita. Karena sebetulnya dalam dunia ini, dalam sepanjang jaman, hanya ada satu Gereja / tubuh Kristus. Kita mempunyai hak dan bahkan kewajiban untuk berjuang bagi seluruh Gereja / tubuh Kristus ini!

2)Mengambil sikap Wait and see (= tunggu dan lihat).

    a)Ada yang mengambil sikap wait and see ini berdasarkan nasehat Gamaliel dalam Kis 5:34-39 yang intinya adalah: kalau seseorang / suatu perbuatan tidak berasal dari Allah, maka dengan sendirinya akan lenyap. Sebaliknya kalau seseorang / suatu perbuatan berasal dari Allah, tidak akan bisa dilenyapkan. Karena itu sebaiknya tunggu dan lihat; kalau Toronto Blessing itu lenyap, berarti itu bukan dari Allah, sedangkan kalau tetap bertahan, berarti itu adalah sesuatu yang berasal dari Allah.

    Tanggapan saya:

    Kata-kata Gamaliel dalam Kis 5:34-39 itu tidak sepenuhnya benar. Mengapa? Karena apa yang bukan dari Allah bisa saja tetap bertahan. Ini terbukti karena dalam dunia ini ada banyak agama / ajaran yang jelas tidak sesuai dengan Alkitab, tetapi tetap bisa bertahan selama ratusan, bahkan ribuan tahun! Apakah saudara mau menunggu sampai ribuan tahun untuk melihat apakah Toronto Blessing itu bertahan atau lenyap?

    Juga dalam Mat 13:24-30 dikatakan bahwa 'lalang yang ada di antara gandum' itu bertahan sampai 'musim menuai' (yaitu akhir jaman - Mat 13:39), padahal 'lalang' itu ditanam oleh setan (Mat 13:25,39), dan karenanya jelas tidak berasal dari Allah.

    b)Ada juga yang mengambil sikap wait and see dengan maksud untuk melihat bagaimana 'buah' dari orang-orang yang mengalami Toronto Blessing itu.

    Tanggapan saya:

    Memang Kitab Suci / Tuhan Yesus mengajarkan bahwa kita bisa mengenali keaslian / kepalsuan seorang nabi dari 'buah'nya, yaitu kehidupannya (Mat 7:15-20 bdk. Yer 8:10b Mikha 3:5 Tit 1:10-12 2Pet 2:1-3).

    Kalau di kebun saudara tumbuh sebuah pohon, dan saudara tidak tahu pohon itu pohon apa, maka sikap wait and see untuk melihat buahnya, merupakan sikap yang bisa diterima.

    Tetapi kalau sudah jelas bahwa yang tumbuh itu adalah semak belukar atau rumput duri, dan saudara mengambil sikap wait and see untuk melihat buahnya, dan saudara berharap bahwa tanaman itu akan mengeluarkan buah mangga, maka itu adalah suatu ketololan / kegilaan!

    Tentang Toronto Blessing ini sebetulnya kita bisa langsung membandingkannya dengan Kitab Suci dan mengetahui bahwa itu pasti merupakan pohon yang tidak baik, dan karena itu adalah omong kosong kalau harus wait and see untuk melihat buahnya!

3)Ikut-ikutan gerejanya / pendetanya.

    Banyak orang kristen yang hanya mengikut saja pada gerejanya atau pada kata-kata dari pendetanya / tokoh yang ia kagumi. Memang kalau pendeta atau tokoh itu memberikan dasar Kitab Suci yang bisa dipertanggungjawabkan, maka boleh saja saudara mengikut dia. Tetapi bagaimana kalau pendeta / tokoh itu hanya mengatakan 'benar' atau 'sesat' tanpa memberikan dasar Kitab Suci? Jadilah pengikut Tuhan dan FirmanNya, bukan pengikut gereja / manusia!

4)Menguji.

    Saya percaya bahwa inilah sikap yang benar. Di atas sudah saya katakan bahwa menguji tidak sama dengan menghakimi! Kalau menghakimi adalah sesuatu yang dilarang (Mat 7:1-5), maka menguji justru diperintahkan oleh Tuhan (1Tes 5:21 dan 1Yoh 4:1-3).

    Dalam Wah 2:2 jemaat di Efesus dipuji karena mereka mencobai orang-orang yang mengaku diri sebagai rasul, dan mereka mendapati bahwa orang-orang itu adalah pendusta / rasul palsu. Sebaliknya dalam 2Kor 11:4, Paulus memarahi / menegur jemaat Korintus karena mereka sabar saja pada waktu ada orang yang memberitakan Yesus yang lain dari pada yang diberitakan oleh Paulus, atau memberi mereka roh yang lain dari pada yang telah mereka terima, atau mengajarkan Injil yang berbeda dengan yang telah mereka terima.

    Adalah sesuatu yang mengherankan bagi saya melihat bahwa orang- orang yang pro Toronto Blessing itu dengan begitu mudah / sembarangan menambahkan embel-embel 'in the Spirit (= dalam Roh)' bagi setiap gerakan / tindakan yang terjadi dalam Toronto Blessing. Kalau dahulu hanya ada slain in the Spirit (= tumbang / rebah dalam Roh), maka sekarang ada:

    -laughing in the Spirit (= tertawa dalam Roh).

    -dancing in the Spirit (= menari dalam Roh).

    -rolling in the Spirit (= berguling-guling dalam Roh).

    -roaring in the Spirit (= mengaum / meraung dalam Roh).

    -barking in the Spirit (= menyalak dalam Roh), dsb.

    Dan pemberian embel-embel 'dalam Roh' ini mereka lakukan tanpa sedikitpun pernah menguji apakah gerakan-gerakan itu betul-betul timbul dari Roh Kudus! Kalau hal seperti ini terus dilakukan, saya tidak akan heran kalau sebentar lagi muncul praktek dan istilah 'telanjang dalam Roh', 'berciuman dalam Roh', 'berhubungan sex dalam Roh', dsb!

    Sekarang, kalau kita sudah tahu bahwa kita harus menguji segala sesuatu, maka persoalannya adalah: bagaimana cara mengujinya?

    a)Menguji dengan perasaan / logika.

    Ini adalah cara pengujian yang salah, karena logika kita yang bodoh ini tidak bisa dipakai untuk mengetahui benar salahnya suatu hal (bdk. Amsal 3:5b). Demikian juga perasaan kita yang berdosa dan sering berubah-ubah ini tidak bisa dipakai sebagai ukuran.

    Kalau saudara menolak Toronto Blessing ini hanya karena:

    -hati saudara merasa bahwa itu tidak benar.

    -hati saudara merasa gelisah melihat hal seperti itu.

    -orang-orang yang mengalami Toronto Blessing itu kelihatannya seperti orang kerasukan / gila.

    -Toronto Blessing itu tidak rasionil.

    maka saudara adalah orang yang menguji hanya berdasarkan perasaan dan logika!

    Sebaliknya, kalau saudara menerima Toronto Blessing sebagai pekerjaan Allah / Roh Kudus, hanya karena saudara merasakan adanya sukacita / damai sejahtera dalam hati saudara pada waktu mengalami hal itu, maka saudara juga termasuk orang yang menguji hanya berdasarkan perasaan saja!

    b)Menguji dengan menggunakan Kitab Suci / Firman Tuhan.

    Bahwa ini adalah cara pengujian yang benar bisa terlihat dari ayat-ayat di bawah ini:

    # Maz 119:105 yang berbunyi: "FirmanMu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanKu".

    Dalam ayat ini dikatakan bahwa Firman Tuhan adalah pelita / terang bagi jalan / kaki kita, untuk membedakan mana jalan yang berbahaya dan mana jalan yang aman, mana jalan yang benar dan mana jalan yang menyesatkan. Dengan menggunakan terang itu kita bisa mendapatkan jalan yang benar. Sebagaimana terang bisa menunjukkan hal-hal yang membahayakan pada jalan yang kita lalui, demikian juga Firman Tuhan bisa menunjukkan kesesatan dari suatu ajaran / praktek.

    # 2Tim 3:16 yang berbunyi: "Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran".

    Dari ayat ini jelaslah bahwa supaya kita bisa mengetahui benar salahnya suatu hal, kita harus membandingkannya dengan Kitab Suci karena Kitab Sucilah standardnya.

    # Kis 17:11 yang berbunyi: "Orang-orang Yahudi di kota itu lebih baik hatinya dari pada orang-orang Yahudi di Tesalonika, karena mereka menerima firman itu dengan segala kerelaan hati dan setiap hari mereka menyelidiki Kitab Suci untuk mengetahui, apakah semuanya itu benar demikian".

    Jadi dalam ayat ini dikatakan bahwa orang-orang Yahudi di Berea mendengar khotbah / pengajaran dari rasul Paulus, tetapi mereka tidak mau begitu saja menerimanya. Mereka mengujinya dan membandingkannya dengan Kitab Suci, dan mereka dipuji karena tindakan mereka ini!

    # Juga dalam Gal 1:6-9 Paulus berkata: "Aku heran, bahwa kamu begitu lekas berbalik dari pada Dia, yang oleh kasih karunia Kristus telah memanggil kamu, dan mengikuti suatu injil lain, yang sebenarnya bukan Injil. Hanya ada orang yang mengacaukan kamu dan yang bermaksud untuk memutarbalikkan Injil Kristus. Tetapi sekalipun kami atau seorang malaikat dari sorga yang memberitakan kepada kamu suatu injil yang berbeda dengan Injil yang telah kami beritakan kepadamu, terkutuklah dia. Seperti yang telah kami katakan dahulu, sekarang kukatakan sekali lagi: jikalau ada orang yang memberitakan kepadamu suatu injil, yang berbeda dengan apa yang telah kamu terima, terkutuklah dia".

    Dalam ayat-ayat ini Paulus, yang sudah pernah memberitakan Injil / Firman Tuhan yang benar kepada jemaat Galatia, mengatakan bahwa Injil / Firman Tuhan yang sudah ia beritakan itu harus dijadikan standard / pembanding untuk mengetahui apakah seseorang itu adalah seorang pengajar benar atau sesat.

    Karena itu, dalam buku ini penekanan saya adalah membahas dasar- dasar Kitab Suci yang dipakai / diajukan oleh orang-orang yang pro Toronto Blessing, dan setelah itu saya juga akan menunjukkan dasar-dasar Kitab Suci yang menentang Toronto Blessing.


    Dan karena itu dalam membaca buku ini, janganlah malas membuka dan membaca Kitab Suci saudara! Saudara harus mau membaca ayat- ayat Kitab Suci yang dibahas dalam Kitab Suci saudara sendiri. Dengan demikian saudara akan mengetahui apakah pembahasan saya ini hanya merupakan hasil pemikiran saya sendiri, atau betul- betul merupakan pandangan Kitab Suci / Firman Tuhan!


0 komentar:



Posting Komentar