Malas Bekerja


Baca: 2 Tesalonika 3:1-15
Ayat Mas: Amsal 18:9
Bacaan Alkitab Setahun: Kejadian 7-9

Seorang pemuda mencatat kegiatannya sepanjang hari. Ini hasilnya: pukul 6.00 berbenah, berangkat kerja pukul 7.00. Tiba di kantor pukul 8.00, membuka e-mail dan membaca berita. Pukul 9.00 berhenti untuk mengobrol dan baru bekerja pukul 10.00. Pukul 10.30 menikmati kudapan dan kembali bekerja pukul 11.30. Pukul 11.30 bersiap makan siang, keluar pukul 12.00 untuk makan, kemudian kembali bekerja pukul 13.00 sambil mengantuk atau mengobrol. Pukul 15.00, kudapan lagi. Lalu 30 menit berikutnya bersiap pulang. Pulang pukul 16.00. Sesampainya di rumah pada pukul 17.00, ia gunakan untuk bersantai. Makan malam pukul 19.00, dilanjut bermain video game atau menonton televisi. Baru berangkat tidur pukul 23.00. Jadi, total ia bekerja hanya sekitar 3 jam setiap hari, belum dipotong waktu mengantuk dan mengobrol.

Dalam suratnya kepada jemaat di Tesalonika, Paulus memperingatkan orang-orang yang malas bekerja. Di sana, sebagian jemaat menjadi malas bekerja karena “menantikan kedatangan Yesus kembali” (1 Tesalonika 2:1-12). Paulus tidak mengatakan bahwa pengharapan ini salah. Namun, ia menasihati mereka agar tidak menjadikan hal itu alasan untuk malas bekerja. Sebab, selama manusia masih diberi kesempatan hidup di dunia, ia tetap harus bekerja agar layak untuk makan (ayat 10).

Secara seimbang, Tuhan memerintahkan kita beristirahat dan menikmati hasil pekerjaan kita. Namun, kita bertanggung jawab mengerjakan tugas kita dengan setia di hadapan Tuhan. Kemalasan adalah pengingkaran terhadap tanggung jawab tersebut. Selain itu, seperti kata penulis Amsal, kemalasan itu merusak hidup kita

BEKERJA DENGAN RAJIN

ADALAH BAGIAN DARI IBADAH KITA

Penulis: Alison Subiantoro [www.renunganharian.net]

0 komentar:



Posting Komentar